Skip to main content

.

Satu hal yang aku tidak sanggup menghadapinya lagi ketika menjalin hubungan dengan orang baru, perpisahan.

Ini aku kali pertama jatuh lagi setelah memutuskan jatuh pada orang yang salah beberapa tahun yang lalu. Aku melewati banyak cobaan dan persimpangan. Kamu meninggalkanku untuk kesekian kalinya. Bagiku ini hubungan bukan hanya sekedar 'teman' tapi bukan juga sebagai kekasih. Aku bingung mengenai batasan yang bagaimana untuk menentukan sikapku menghadapi sosok sepertimu. Aku peduli seperti kepada teman, tapi ke kamu bisa lebih, tapi tak se peduli sebagai kekasih. Rumit, memang. Aku merasakan sendiri. Terkadang aku berpikir apakah ini berlebihan? Apakah ini kurang?

Kamu adalah sosok yang susah ditebak. Susah banget. Bagaikan langit dan bumi. Bisa berubah secepat angin bertiup. Tapi kita sama. Labil, egois, mau menang sendiri, sayang, rindu, dan takut kehilangan. Memang harus banyak belajar, sabar.

Aku selalu takut ketika kamu yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar, tanpa cerita apapun, dan tiba-tiba datang kembali dengan cerianya. Sudah terbiasa dengan itu. Selalu begitu. Aku sudah tau fase mu bagaimana, tapi masih terkadang susah ditebak.

Kamu sering bercerita keluh kesah tentangku ke temenmu, aku pun juga begitu. Dan selalu tersampaikan. Aneh. Kenapa, sih kita gak saling cerita, saling terbuka?

Aku menangis gara-gara kamu? Pernah, sering. Akibat rindu yang tak terucap atau takut kehilangan. Selalu begitu. Aku lemah, aku tidak bisa menahan tangis ketika aku ingin. Ketika rasa yang terpendam dan aku tidak punya sandaran untuk cerita, hanya menangis jalan keluarku.

Maaf, aku banyak salah. Surat ini tidak akan sampai kepadamu. Aku hanya ingin bercerita sendiri.
Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Thanks to you

Thanks to you, My ex-boyfriend. Hi, long time no see. Long time no hear your voice. Long time no communication after you broke up our relationship. Dulu aku tidak pernah menyangka, jika seseorang yang kutemui pertamakali (pertemuan yang pertamakali kusadari) di Lab. Biologi satu tahun yang lalu, akan menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupku. Sejak aku pertama menyukaimu. Sejak aku pertama berkenalan denganmu. Sejak kau pertama memutuskan aku. Kejadian-kejadian yang kulalui bersamamu sangatlah berharga sejak awal kita bertemu. Kau memberikanku arti bagaimana mencintai seseorang? Bagaimana rasanya disakiti oleh seseorang yang kita sayang? Bagaimana rasnaya menyanyangi seseorang? Bagaimana rasa ditinggalkan seseorang? Bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang? Dan masih banyak lagi pelajaran kehidupan, terutama cinta yang kau ajarkan padaku tanpa kau sadari. Dan itu semua sangatlah berarti bagi kehidupanku selanjutnya. Thank you so much to you, My ex-boyfriend. Lalu saat

11 - 11 - 2012

    Sehabis  kejadian yang aku nangis  itu aku sama temenku rame-rame ke bangku dibawah pepohonan yang sebelahnya tempat sampah (?) denah sekolahku pokonya gitu dah, terus online bareng pake wifi gratisan sekolah. Karena waktu itu COBRA (nama kelasku) lagi panas-panasnya gara-gara temenku yang muka tebal (baca : gak punya malu) itu buat masalah sama aku, jadinya isi statusnya pada meso semua ke anak-muka-tebal itu. Waktu lagi online bareng, aku ngeluarin kamera yang emang sengaja tak bawa, langsung aja tuh kamera dipenjem buat foto-fotoan. Nih hasil fotonya : Nih yang paling depan namanya Ray , yang cewek rambutnya pendek (kanan) itu Resi yang kerudungan itu aku dan cowok yang di sebelahku itu namanya Panca . :D Suasana sekolahku sepi, soalnya udah pada pulang semua, terus yang dipojok itu namanya Arum Hasil fotonya si Ray .

Renungan Setelah Maghrib

Suatu sore, setelah adzan maghrib, aku berbuka bersama temanku Kita membahas berbagai macam hal Hingga salahsatu temanku histeris bahwa pengumuman lolos screening LKMM TD keluar.  Diantara tiga orang yang ikut, hanya aku yang gagal Aku merasa senang sama sedih sekaligus Senang karena bebanku berkurang satu diantara bermacam kegiatan yang aku ambil Sedih karena merasa gagal, dan kurang kompeten aja Terus ada temanku yang aktif banget seh pas screening, dia gak lolos. Aku gak tau dari sudut pandang apa dinilai pas screening. Bagiku ini pembelajaran. Kegagalan. Gak papa.  Kemarin aku gagal lolos masuk tim Barunastra, sekarang LKMM TD.  Aku hanya yakin, setiap orang punya jatah sukses, jatah rezeki masing-masing.  Mungkin usahaku juga kurang atau ini memang bukan jalan yang baik bukan aku. Aku berpikir jatah rezeki orang itu beda-beda.  Allah itu bakal memberi takaran yang sesuai dengan rencananya dan usaha kita. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha.  Hasil itu All