Rainy Constlelation

Tak terasa langkahku sudah mencapai 365 hari di tempat kita selalu bersama, Pondok Pesantren Darul Ulum. Tak hanya fisik, jiwaku juga berubah. Ajaran hidup dan islam perlahan-lahan mengubah kita menjadi lebih dan lebih baik Kenangan awal aku menginjakkan kakiku disini masih melakat betul dalam memori otakku Suatu awal yang patut tuk dikenang Suatu awal yang benar-benar diluar harapan dan keinginanku. Dulu ... Air mata ini selalu menetes deras Selalu teringat akan nyamannya rumah dan kasih sayang orang tua “Aku rindu. Aku ingin pulang. Aku tidak suka disini” Selalu itu yang aku lantunkan dalam otakku. Beberapakali aku berpikiran untuk pulang, pulang dan pulang. Tapi keyakinanku kalah akan perasaan tuk membanggakan orang tua Aku ingin sukses disini Berat! Memang... Tetapi seakan berjalannya waktu Derai air mata ini perlahan hilang, hanya meninggalkan bekas air mata yang selalu mengingatkan akan memori masa lalu Jiwaku mulai menyatu dengan lingkung

June 1st 2015        Beberapa jam pertama di bulan Juni ini, aku sudah disambut oleh serangkaian ujian kenaikan kelas di memang dimulai hari ini. Dibuka dengan pelajaran Nahwu Shorof dan Matematika Dasar beserta Checkpoint 1 untuk Mathematic. Berhasil mensukseskan otakku diperas betul hingga aku pusing berat setelahnya. Bagaikan pakaian basah yang diperas begitu keras dengan energia yang luar biasa untuk melakukannya.         Aku sudah meyakinkan diriku tuk 'moving on' dari seorang berinisial H yang kira-kira sudah kupuja sejak awal semester di sekolah. Sudah satu tahun. Entah, mungkin karena aku lelah dengan dirinya yang begitu cuek, walaupun beberapakali 'begitulah' sejak aku dan dia berkomunikasi di media sosial. Akan tetapi, sekarang semuanya sudah padam. Tak ada sinar harapan yang tersisa untuknya atau untukku. Aku ingin fokus ke masa depanku yang 'insyaallah' lebih cerah ketika aku berusaha tuk fokus dan keep beribadah.        Penulisan blog ini