Skip to main content

Akhir dari 365 Pertama




Tak terasa langkahku sudah mencapai 365 hari di tempat kita selalu bersama, Pondok Pesantren Darul Ulum.
Tak hanya fisik, jiwaku juga berubah.
Ajaran hidup dan islam perlahan-lahan mengubah kita menjadi lebih dan lebih baik
Kenangan awal aku menginjakkan kakiku disini masih melakat betul dalam memori otakku
Suatu awal yang patut tuk dikenang
Suatu awal yang benar-benar diluar harapan dan keinginanku.
Dulu ...
Air mata ini selalu menetes deras
Selalu teringat akan nyamannya rumah dan kasih sayang orang tua
“Aku rindu. Aku ingin pulang. Aku tidak suka disini”
Selalu itu yang aku lantunkan dalam otakku.
Beberapakali aku berpikiran untuk pulang, pulang dan pulang.
Tapi keyakinanku kalah akan perasaan tuk membanggakan orang tua
Aku ingin sukses disini
Berat! Memang...
Tetapi seakan berjalannya waktu
Derai air mata ini perlahan hilang, hanya meninggalkan bekas air mata yang selalu mengingatkan akan memori masa lalu
Jiwaku mulai menyatu dengan lingkunganku yang baru
Aku sekarang bukanlah aku yang dulu lagi
Beberapa prestasi sudah aku raih
Aku berpikir, itu tidak akan terjadi jika aku sekolah di rumah
Menjadi begitu-begitu saja

Dan sekarang, Aku sudah melewati 365 pertamaku di pondok
Ibarat bumi, aku masih mengelilingi sepertiganya.
Masih panjang perjalananku
Masih awal langkahku

Comments

Popular posts from this blog

Thanks to you

Thanks to you, My ex-boyfriend. Hi, long time no see. Long time no hear your voice. Long time no communication after you broke up our relationship. Dulu aku tidak pernah menyangka, jika seseorang yang kutemui pertamakali (pertemuan yang pertamakali kusadari) di Lab. Biologi satu tahun yang lalu, akan menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupku. Sejak aku pertama menyukaimu. Sejak aku pertama berkenalan denganmu. Sejak kau pertama memutuskan aku. Kejadian-kejadian yang kulalui bersamamu sangatlah berharga sejak awal kita bertemu. Kau memberikanku arti bagaimana mencintai seseorang? Bagaimana rasanya disakiti oleh seseorang yang kita sayang? Bagaimana rasnaya menyanyangi seseorang? Bagaimana rasa ditinggalkan seseorang? Bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang? Dan masih banyak lagi pelajaran kehidupan, terutama cinta yang kau ajarkan padaku tanpa kau sadari. Dan itu semua sangatlah berarti bagi kehidupanku selanjutnya. Thank you so much to you, My ex-boyfriend. Lalu saat

11 - 11 - 2012

    Sehabis  kejadian yang aku nangis  itu aku sama temenku rame-rame ke bangku dibawah pepohonan yang sebelahnya tempat sampah (?) denah sekolahku pokonya gitu dah, terus online bareng pake wifi gratisan sekolah. Karena waktu itu COBRA (nama kelasku) lagi panas-panasnya gara-gara temenku yang muka tebal (baca : gak punya malu) itu buat masalah sama aku, jadinya isi statusnya pada meso semua ke anak-muka-tebal itu. Waktu lagi online bareng, aku ngeluarin kamera yang emang sengaja tak bawa, langsung aja tuh kamera dipenjem buat foto-fotoan. Nih hasil fotonya : Nih yang paling depan namanya Ray , yang cewek rambutnya pendek (kanan) itu Resi yang kerudungan itu aku dan cowok yang di sebelahku itu namanya Panca . :D Suasana sekolahku sepi, soalnya udah pada pulang semua, terus yang dipojok itu namanya Arum Hasil fotonya si Ray .

Renungan Setelah Maghrib

Suatu sore, setelah adzan maghrib, aku berbuka bersama temanku Kita membahas berbagai macam hal Hingga salahsatu temanku histeris bahwa pengumuman lolos screening LKMM TD keluar.  Diantara tiga orang yang ikut, hanya aku yang gagal Aku merasa senang sama sedih sekaligus Senang karena bebanku berkurang satu diantara bermacam kegiatan yang aku ambil Sedih karena merasa gagal, dan kurang kompeten aja Terus ada temanku yang aktif banget seh pas screening, dia gak lolos. Aku gak tau dari sudut pandang apa dinilai pas screening. Bagiku ini pembelajaran. Kegagalan. Gak papa.  Kemarin aku gagal lolos masuk tim Barunastra, sekarang LKMM TD.  Aku hanya yakin, setiap orang punya jatah sukses, jatah rezeki masing-masing.  Mungkin usahaku juga kurang atau ini memang bukan jalan yang baik bukan aku. Aku berpikir jatah rezeki orang itu beda-beda.  Allah itu bakal memberi takaran yang sesuai dengan rencananya dan usaha kita. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha.  Hasil itu All