Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2017

I think ...

Bilang aja aku baperan, gampang kebawa perasaan, atau apalah yang sebangsa itu. Tapi, memang kenyataannya begitu sih. Intinya sih, aku suka orang. Udah. Aku ngerasanya sih, ini beda aja dari baperku ke lain-lainnya. Entahlah, kayaknya aku kemakan omonganku sendiri yang dulu bilangnya gak bakal suka sama anak despro. Iya sih sekarang suka , tapi aku tetep pinginnya nanti berakhir sama yang lebih tua pastinya.  Tapi entah kenapa, sekali suka kok malah gini. Aku bingung. Aku benci ketika aku harus berhadapan dengan dia, aku benci ketika harus tiba-tiba keingat, aku benci kalo di kampus tiba-tiba ngeliat dia, aku benci ketika aku tiba-tiba salting kalo udah deket sama dia. Aku benci-benci-benci banget.  Rasanya tuh kayak suka sih suka ke dia, tapi ya benci juga, tapi aku gak mau ngilangin perasaan ini. Harus bagaimanakah aku? Dan berat rasanya harus bertingkah biasa aja di depannya ketika kamu menyimpan perasaan ke dia.  Aku buka tipe orang yang bisa berakting seperti

Peliknya Tugas Mengantar ke Masa Lalu

Malam ini, di tengah peliknya tugas kuliah yang tak kunjung kurampungkan Aku iseng Sekilas teringat mantan disana Aku hidupkan layar ponselku dan kubuka instagram pacarnya sekarang Aku sudah gak bisa membuka instagramnya dengan alasan aku blokir Lucu aja sih, siapa yang salah, siapa yang ngeblokir Aku lihat postingannya, storynya hingga komennya. Menyakitkan? Enggaklah Aku malah ingin tertawa melihat tingkah mereka berdua Yang cewek captionnya sok alim tapi fotonya nempel sama dia Mereka begitu bangga memerkan hubungan yang belum tentu akhirnya ke jenjang pernikahan Aku hanya penasaran bagaimana akhir dari mereka, putus pastinya, putus karena berakhir hubungan atau menikah. Tidak ada yang tau, bukan. Aku penasaran bagaimana mereka bisa meluangkan waktu untuk bepergian berdua kesana-kemari, bagaimana hubungan sosial dengan manusia lainnya? Bagaimana mereka bisa membagi waktu dengan tugas-tugas kuliah yang menurutku cukup padat? Lebih lucunya lagi sih, dulu kenapa ya aku