Skip to main content

Lebih Sekedar Dari Teman

Malam ini, Aku menemukan buku pink terdiam di rak hijauku. Tertutup rapat, setelah lama kubawa tapi tidak pernah kubuka. Buku ini menjadi saksi bisu perjalanan hidupku ketika kelas 3 SMA. Aku menulis segalanya, segala kegalauan dan kebimbanganku kala itu. Setiap lembarnya menyimpang seberkas kenangan tersendiri.

Aku menemukan kertas yang terlipat di bagian paling akhir buku ini. Berwarna kuning. Aku membacanya. Aku membaca sekilas, karena aku sudah tahu isi kertas itu sebelumnya. Aku membaca itu beberapa kali sejak seorang temanku memberikan itu kepadaku.

Disini, aku mau menceritakan dia.
Temanku yang kuanggap lebih dari teman. Bukan lebih dalam arti romansa, tapi lebih dalam arti ia benar-benar masuk ke dalam hidupku, tahu bagaimana aku, tahu memperlakukanku, tahu menanggapi segala tingkahku. Bolehlah, aku menggapnya saudara, karena dia lebih dari teman bahkan sahabat.

Kita bertemu dan mulai dekat sejak kelas 2 SMA, Pertama aku menganggapnya saingan karena kita memiliki cita-cita yang sama, penulis dan dia terlihat sok sekali. Entah bagaimana, kita dekat, hingga sekarang. Sering berbagi cerita, dia dan adiknya sangat dekat. Dia adalah kakak yang penyayang sekali. Dia orang paling mengerti aku, selain diriku sendiri.

Sekarang kita, berpisah. Menempuh jalan pendidikan di kota yang berbeda. Kita masih sering bertukar cerita, tentang masalah, kebahagiaan hidup kami. Beruntung sekali aku dipertemukan dengan seseorang yang sudi berteman denganku. Aku merasa belum menjadi teman yang baik untuknya. Masih sering egois. Aku harap kita masih bisa berteman hingga nanti, tua nanti. Berbagi cerita, tawa dan kebahagiaan bersama hingga nanti.

Comments

Popular posts from this blog

Thanks to you

Thanks to you, My ex-boyfriend. Hi, long time no see. Long time no hear your voice. Long time no communication after you broke up our relationship. Dulu aku tidak pernah menyangka, jika seseorang yang kutemui pertamakali (pertemuan yang pertamakali kusadari) di Lab. Biologi satu tahun yang lalu, akan menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupku. Sejak aku pertama menyukaimu. Sejak aku pertama berkenalan denganmu. Sejak kau pertama memutuskan aku. Kejadian-kejadian yang kulalui bersamamu sangatlah berharga sejak awal kita bertemu. Kau memberikanku arti bagaimana mencintai seseorang? Bagaimana rasanya disakiti oleh seseorang yang kita sayang? Bagaimana rasnaya menyanyangi seseorang? Bagaimana rasa ditinggalkan seseorang? Bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang? Dan masih banyak lagi pelajaran kehidupan, terutama cinta yang kau ajarkan padaku tanpa kau sadari. Dan itu semua sangatlah berarti bagi kehidupanku selanjutnya. Thank you so much to you, My ex-boyfriend. Lalu saat

11 - 11 - 2012

    Sehabis  kejadian yang aku nangis  itu aku sama temenku rame-rame ke bangku dibawah pepohonan yang sebelahnya tempat sampah (?) denah sekolahku pokonya gitu dah, terus online bareng pake wifi gratisan sekolah. Karena waktu itu COBRA (nama kelasku) lagi panas-panasnya gara-gara temenku yang muka tebal (baca : gak punya malu) itu buat masalah sama aku, jadinya isi statusnya pada meso semua ke anak-muka-tebal itu. Waktu lagi online bareng, aku ngeluarin kamera yang emang sengaja tak bawa, langsung aja tuh kamera dipenjem buat foto-fotoan. Nih hasil fotonya : Nih yang paling depan namanya Ray , yang cewek rambutnya pendek (kanan) itu Resi yang kerudungan itu aku dan cowok yang di sebelahku itu namanya Panca . :D Suasana sekolahku sepi, soalnya udah pada pulang semua, terus yang dipojok itu namanya Arum Hasil fotonya si Ray .

Renungan Setelah Maghrib

Suatu sore, setelah adzan maghrib, aku berbuka bersama temanku Kita membahas berbagai macam hal Hingga salahsatu temanku histeris bahwa pengumuman lolos screening LKMM TD keluar.  Diantara tiga orang yang ikut, hanya aku yang gagal Aku merasa senang sama sedih sekaligus Senang karena bebanku berkurang satu diantara bermacam kegiatan yang aku ambil Sedih karena merasa gagal, dan kurang kompeten aja Terus ada temanku yang aktif banget seh pas screening, dia gak lolos. Aku gak tau dari sudut pandang apa dinilai pas screening. Bagiku ini pembelajaran. Kegagalan. Gak papa.  Kemarin aku gagal lolos masuk tim Barunastra, sekarang LKMM TD.  Aku hanya yakin, setiap orang punya jatah sukses, jatah rezeki masing-masing.  Mungkin usahaku juga kurang atau ini memang bukan jalan yang baik bukan aku. Aku berpikir jatah rezeki orang itu beda-beda.  Allah itu bakal memberi takaran yang sesuai dengan rencananya dan usaha kita. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha.  Hasil itu All