Skip to main content

Malam Sebelum Kembali

BESOK AKU BALIK.

Setelah kemarin aku menghabiskan 5 hari hidup di Surabaya, dan aku memutuskan pulang setelah aku mulai betah di sana. Aku pikir itu adalah keputusan yang agak salah. Karena ketika hatimu masih belum mantap betul untuk merantau, kamu sudah kembali lagi ke kampung halaman. THAT's NO BIG DEAL. Hatiku sekarang bimbang kembali, sedih kembali, letih kembali walaupun tidak seberat dulu, but i hate this feeling so much. Aku gak suka sedih, aku gak suka sakit hati, aku gak suka hatiku terasa nyesek. Karena alasan itu aku agak malas untuk jatuh cinta lagi, haha. Aku suka hal baru, aku suka merantau, aku suka hidup di tempat yang baru, tapi aku terkadang benci dengan perasaan gak betah, merasa asing, merasa rindu rumah, rindu masa lalu. Aku tahu semua berat di awal, but i hate it so much, Ya Allah. Aku gak suka sedih!

Well, aku takut ketika aku sudah hidup disana, aku terlalu betah, dan tidak ingin kembali. Aku ingin kembali di kampung halaman. It should!

Aku terkadang mikir lihat snapgramnya Wirda Mansur. She's really strong woman. Salut banget dah. Hatinya rasanya tentram banget dah. Dia sekarang kuliah di Oxford, OMG itu bukan lagi kota orang, malahan negeri orang. Dia bisa survive disana dengan mudahnya. Hidup kayak mahasiswa disana biasanya. Hebat banget. Sedangkan aku, jarak rumah sama kampus 5 jam kadang masih nangis aja kalo jauh dari rumah. Padahal sekarang kos, lebih bebas dari pondok, bisa keluar, bisa pulang kapan aja. Jarak juga lebih dekat daripada ke pondok. Plis deh, ngapain juga harus sedih. Bersyukur deh apalagi bisa masuk universitas yang diimpikan berjuta orang, tapi banyak yang gagal masuk disana. Bersyukur! Bersyukur! Bersyukur! Harus Kuat! Harus Kuat!!

Comments

Popular posts from this blog

Thanks to you

Thanks to you, My ex-boyfriend. Hi, long time no see. Long time no hear your voice. Long time no communication after you broke up our relationship. Dulu aku tidak pernah menyangka, jika seseorang yang kutemui pertamakali (pertemuan yang pertamakali kusadari) di Lab. Biologi satu tahun yang lalu, akan menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupku. Sejak aku pertama menyukaimu. Sejak aku pertama berkenalan denganmu. Sejak kau pertama memutuskan aku. Kejadian-kejadian yang kulalui bersamamu sangatlah berharga sejak awal kita bertemu. Kau memberikanku arti bagaimana mencintai seseorang? Bagaimana rasanya disakiti oleh seseorang yang kita sayang? Bagaimana rasnaya menyanyangi seseorang? Bagaimana rasa ditinggalkan seseorang? Bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang? Dan masih banyak lagi pelajaran kehidupan, terutama cinta yang kau ajarkan padaku tanpa kau sadari. Dan itu semua sangatlah berarti bagi kehidupanku selanjutnya. Thank you so much to you, My ex-boyfriend. Lalu saat

11 - 11 - 2012

    Sehabis  kejadian yang aku nangis  itu aku sama temenku rame-rame ke bangku dibawah pepohonan yang sebelahnya tempat sampah (?) denah sekolahku pokonya gitu dah, terus online bareng pake wifi gratisan sekolah. Karena waktu itu COBRA (nama kelasku) lagi panas-panasnya gara-gara temenku yang muka tebal (baca : gak punya malu) itu buat masalah sama aku, jadinya isi statusnya pada meso semua ke anak-muka-tebal itu. Waktu lagi online bareng, aku ngeluarin kamera yang emang sengaja tak bawa, langsung aja tuh kamera dipenjem buat foto-fotoan. Nih hasil fotonya : Nih yang paling depan namanya Ray , yang cewek rambutnya pendek (kanan) itu Resi yang kerudungan itu aku dan cowok yang di sebelahku itu namanya Panca . :D Suasana sekolahku sepi, soalnya udah pada pulang semua, terus yang dipojok itu namanya Arum Hasil fotonya si Ray .

Renungan Setelah Maghrib

Suatu sore, setelah adzan maghrib, aku berbuka bersama temanku Kita membahas berbagai macam hal Hingga salahsatu temanku histeris bahwa pengumuman lolos screening LKMM TD keluar.  Diantara tiga orang yang ikut, hanya aku yang gagal Aku merasa senang sama sedih sekaligus Senang karena bebanku berkurang satu diantara bermacam kegiatan yang aku ambil Sedih karena merasa gagal, dan kurang kompeten aja Terus ada temanku yang aktif banget seh pas screening, dia gak lolos. Aku gak tau dari sudut pandang apa dinilai pas screening. Bagiku ini pembelajaran. Kegagalan. Gak papa.  Kemarin aku gagal lolos masuk tim Barunastra, sekarang LKMM TD.  Aku hanya yakin, setiap orang punya jatah sukses, jatah rezeki masing-masing.  Mungkin usahaku juga kurang atau ini memang bukan jalan yang baik bukan aku. Aku berpikir jatah rezeki orang itu beda-beda.  Allah itu bakal memberi takaran yang sesuai dengan rencananya dan usaha kita. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha.  Hasil itu All