Aku
mulai takut, walaupun aku sudah memegang prinsip ini cukup teguh. Hubungan
jarak jauh. Itu yang sebentar lagi kuhadapi untuk kedua kalinya. Aku tidak takut
dengan hubungan seperti itu. Aku dulu pernah sanggup melewati hubungan itu,
menjaga hati untuk tidak berpaling, menahan rasa yang mereka katakan adalah
rindu, berusaha berpikir positive
thinking bahwa hatinya masih bersamaku, menunggu tiap malam hanya untuk
beberapa balasan tentang kabar hari itu, terbangun hingga larut malam hanya
untuk menghabiskan waktu bersama. Aku pernah mengalami hal semacam itu,
mengalami pahit dan senangnya hubungan jarak jauh. Pernah menangis setelah
lelah menunggu berjam-jam, lelah akan sikapnya yang berubah, lelah ketika
berusaha mempertahankan hubungan yang mulai mengambang.
Kali ini, beberapa bulan lagi aku akan benar-benar akan
menghadapi masa itu lagi. Aku takut kasus masa lalu terulang lagi atau mungkin
lebih parah. Ya, memang dia baik, aku tahu itu. Tak ada yang tahu akan masa
depan, bagaimana lingkungkan yang mungkin bisa merubahnya, bagaimana
teman-temannya mempengaruhinya untuk berubah. Tidak ada yang tahu soal itu. Aku
takut akan kata perpisahan, mungkin fobia dengan perpisahan. Aku takut dia
meninggalkanku dengan cara menyakitkan, cara yang jahat, cara yang tidak
manusiawi seperti sebelumnya.
Bismillah, apapun yang terjadi nanti. Seberapa takut aku
menghadapi keadaan seperti ini, jika perpisahan benar-benar terjadi
ditengah-tengah hubungan ini, seberapa sakitnya kata perpisahan memasuki
hidupku lagi, aku akan melepaskannya. Aku tidak menyalahi takdir tuhan yang
menyuruhku untuk berhenti menghabiskan waktu bersamanya. Aku tidak menyalahkan
tuhan jika aku dipisahkan dengan cara yang kurang mengenakkan hati. Aku tahu
Tuhan tahu akan segalanya, tahu yang terbaik untuk hambanya. Aku yakin di
setiap sakit, disetiap jatuh dan jurang aku temui membuat diriku tak selemah
sebelumnya. Aku tahu Tuhan pasti memberikan jalan yang terbaik untuk
masing-masing hambanya, dengan jalan yang berbeda-beda. Tuhan pasti sayang
dengan hambanya, yang membedakan adalah seberapa besar kadar kasih sayang itu.
Comments
Post a Comment