Skip to main content

Menunggu

Menunggumu adalah rutinitas baruku saat ini
Kembali seperti kejadian awal ini dimulai, ketika aku harus menunggumu selama kurang lebih 1 tahun lebih 6 bulan.
Kalau ditanya soal menunggu? Jangan ragukan itu padaku, aku sudah terlatih menumpuk kesabaran selama lebih berjuta-juta jam, beribu-ribu hari dan berpuluh-puluh minggu hanya untuk menunggu seseorang yang entah kejelasannya. Bodohnya aku, aku menuruti kata hati untuk selalu menunggu.

Sekarang, walaupun status sudah berubah, walaupun perasaanmu sudah berubah, walaupun sikapmu sudah berubah, aku harus tetap melakukan hal yang kata orang membosankan tapi menurutku tidak.
Aku ingin mengatakan bahwa ini hari-hari terakhirku untuk bersantai, hingga event besar di sekoah, SSO yang tinggal 3 hari lagi dimulai. Setelah itu, aku ingin fokus, benar-benar fokus terhadap masa depanku. Aku ingin serius belajar, aku ingin berteman lagi dengan buku pelajaran yang sudah aku jauhi selama 2 tahun ini. Akan tetapi, sepertinya kau tidak sadar akan hal itu, kau sibuk malahan kau berniat menggagalkan janji yang telah kau buat selama beberapa bulan yang lalu denganku. Aku sudah terlanjur bermimpi indah akan pertemuan itu, tetapi semuanya menjadi hancur ketika kau berkata bahwa kemungkinan besar tidak bisa menepati janji tersebut. Jelas, aku kecewa, kecewa banget akan pernyatanmu itu. Semudah itu kau menghancurkan mimpi-mimpi indahku.

Aku cuma ingin kamu datang.

Comments

Popular posts from this blog

Thanks to you

Thanks to you, My ex-boyfriend. Hi, long time no see. Long time no hear your voice. Long time no communication after you broke up our relationship. Dulu aku tidak pernah menyangka, jika seseorang yang kutemui pertamakali (pertemuan yang pertamakali kusadari) di Lab. Biologi satu tahun yang lalu, akan menjadi orang yang sangat berarti dalam hidupku. Sejak aku pertama menyukaimu. Sejak aku pertama berkenalan denganmu. Sejak kau pertama memutuskan aku. Kejadian-kejadian yang kulalui bersamamu sangatlah berharga sejak awal kita bertemu. Kau memberikanku arti bagaimana mencintai seseorang? Bagaimana rasanya disakiti oleh seseorang yang kita sayang? Bagaimana rasnaya menyanyangi seseorang? Bagaimana rasa ditinggalkan seseorang? Bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang? Dan masih banyak lagi pelajaran kehidupan, terutama cinta yang kau ajarkan padaku tanpa kau sadari. Dan itu semua sangatlah berarti bagi kehidupanku selanjutnya. Thank you so much to you, My ex-boyfriend. Lalu saat

11 - 11 - 2012

    Sehabis  kejadian yang aku nangis  itu aku sama temenku rame-rame ke bangku dibawah pepohonan yang sebelahnya tempat sampah (?) denah sekolahku pokonya gitu dah, terus online bareng pake wifi gratisan sekolah. Karena waktu itu COBRA (nama kelasku) lagi panas-panasnya gara-gara temenku yang muka tebal (baca : gak punya malu) itu buat masalah sama aku, jadinya isi statusnya pada meso semua ke anak-muka-tebal itu. Waktu lagi online bareng, aku ngeluarin kamera yang emang sengaja tak bawa, langsung aja tuh kamera dipenjem buat foto-fotoan. Nih hasil fotonya : Nih yang paling depan namanya Ray , yang cewek rambutnya pendek (kanan) itu Resi yang kerudungan itu aku dan cowok yang di sebelahku itu namanya Panca . :D Suasana sekolahku sepi, soalnya udah pada pulang semua, terus yang dipojok itu namanya Arum Hasil fotonya si Ray .

Renungan Setelah Maghrib

Suatu sore, setelah adzan maghrib, aku berbuka bersama temanku Kita membahas berbagai macam hal Hingga salahsatu temanku histeris bahwa pengumuman lolos screening LKMM TD keluar.  Diantara tiga orang yang ikut, hanya aku yang gagal Aku merasa senang sama sedih sekaligus Senang karena bebanku berkurang satu diantara bermacam kegiatan yang aku ambil Sedih karena merasa gagal, dan kurang kompeten aja Terus ada temanku yang aktif banget seh pas screening, dia gak lolos. Aku gak tau dari sudut pandang apa dinilai pas screening. Bagiku ini pembelajaran. Kegagalan. Gak papa.  Kemarin aku gagal lolos masuk tim Barunastra, sekarang LKMM TD.  Aku hanya yakin, setiap orang punya jatah sukses, jatah rezeki masing-masing.  Mungkin usahaku juga kurang atau ini memang bukan jalan yang baik bukan aku. Aku berpikir jatah rezeki orang itu beda-beda.  Allah itu bakal memberi takaran yang sesuai dengan rencananya dan usaha kita. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha.  Hasil itu All