Ingin sekali perasaan ini menyerah, melepaskanmu.
Kita bukan teman dekat, hanya sebatas hubungan adik kelas dan kakak kelas.
Aku tidak menyalahkanmu yang tidak meresponku, aku yang salah, terlalu berlebihan, terlanjur menyukaimu.
Mungkin peranku di sini hanya sebagai pengamatmu dari jauh. Dari jarak beberapa meter, bahkan kilometer.
Melihat senyummu bagaikan gula yang dipanaskan, selalu seperti itu yang terjadi dalam diriku.
Tapi dalam kemanisan senyummu, terselip kepahitan yang selalu menyergapi tubuhku.
Apakah ini tanda balasan akan doaku? Apakah kau memang bukan yang terbaik untukku?
Dalam memoriku, masih terbekas banyak kejadian bersamamu.
Aku masih ingat ketika kau memberikan senyuman sederhana ketika berjalan di depanku.
Aku tahu ketika kau diledek oleh temanmu ketika kita bertemu tanpa sengaja di depan asrama.
Aku tidak tahu maksudmu apa, mempermainkanku atau benar-benar membalas perasaanku.
Aku tidak tahu maksud dari balasan pesanmu, cuek. Kau beda, tidak seperti dahulu yang membalas dengan ramah kepadaku.
Aku takut seperti dia yang berusaha mendekatiku dengan berlebihan.
Aku melihatmu di kenyataan dan dunia maya begitu berbeda. Aku bingung akan dirimu. Misterius, susah dimengerti, aku suka, tetapi sekarang aku mulai lelah.
Tuhan tunjukkan aku, haruskah aku pindah hati atau tetap bersinggah?
Kita bukan teman dekat, hanya sebatas hubungan adik kelas dan kakak kelas.
Aku tidak menyalahkanmu yang tidak meresponku, aku yang salah, terlalu berlebihan, terlanjur menyukaimu.
Mungkin peranku di sini hanya sebagai pengamatmu dari jauh. Dari jarak beberapa meter, bahkan kilometer.
Melihat senyummu bagaikan gula yang dipanaskan, selalu seperti itu yang terjadi dalam diriku.
Tapi dalam kemanisan senyummu, terselip kepahitan yang selalu menyergapi tubuhku.
Apakah ini tanda balasan akan doaku? Apakah kau memang bukan yang terbaik untukku?
Dalam memoriku, masih terbekas banyak kejadian bersamamu.
Aku masih ingat ketika kau memberikan senyuman sederhana ketika berjalan di depanku.
Aku tahu ketika kau diledek oleh temanmu ketika kita bertemu tanpa sengaja di depan asrama.
Aku tidak tahu maksudmu apa, mempermainkanku atau benar-benar membalas perasaanku.
Aku tidak tahu maksud dari balasan pesanmu, cuek. Kau beda, tidak seperti dahulu yang membalas dengan ramah kepadaku.
Aku takut seperti dia yang berusaha mendekatiku dengan berlebihan.
Aku melihatmu di kenyataan dan dunia maya begitu berbeda. Aku bingung akan dirimu. Misterius, susah dimengerti, aku suka, tetapi sekarang aku mulai lelah.
Tuhan tunjukkan aku, haruskah aku pindah hati atau tetap bersinggah?
Comments
Post a Comment